Data Utama Jatim Madura Pemerintahan Pendidikan Sumenep

Diangkat PPPK Paruh Waktu, Miki Siap Terima Konsekuensi

SUMENEP, beritadata.id – Banyak tenaga honorer di Kabupaten sudah berada pada titik pasrah, mengubur mimpinya untuk menjadi ASN. Terutama honorer yang yang sudah mengabdi kurang lebih selama 20 tahun

Namun, mimpi yang sudah terkubur itu pelan-pelan menyeruak kepermukan pasca Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo mengusulkan PPPK paruh waktu terhadap ribuan tenaga honorer atau pegawai non-ASN.

Keputusan mengusulkan ribuan tenaga guru, tenaga kesehatan dan teknis tidak hanya mengubah status honorer menjadi aparatur sipil negara (ASN) tetapi menjadi pintu masuk untuk menjadi PPPK penuh waktu.

Miki Dwi Zulkarnen (35) adalah seorang tenaga honorer yang mengabdi selama 16 tahun di dunia pendidikan. Dia bersama teman-temannya mengaku bahagia dan haru atas keputusan Bupati Sumenep yang mengusulkan ribuan tenaga honorer menjadi PPPK paruh waktu.

“Di tengah penantian yang begitu lama, 16 tahun menjadi tenaga honorer, saya awalnya ragu semua tenaga honorer diusulkan menjadi PPPK paruh waktu, karena jumlahnya sangat banyak, tapi Bupati Sumenep luar biasa mengambil keputusan ini,” kata Miki Dwi Zulkarnen.

 “Saya sampaikan terima kasih kepada Bapak Bupati Sumenep, Kepala BKPSD, Dinas Pendidikan yang selama ini selalu memberikan arahan kepada tenaga honorer selama ini,” katanya. Rabu 27 Agustus 2025.

Miki mengaku siap dengan segala konsekuensinya ketika dirinya sudah ditetapkan menjadi PPPK paruh waktu. Sebab, PPPK paruh waktu merupakan pintu awal menjadi PPPK penuh waktu.

“Berapapun honor yang diterima, kami siap. Kami dan honorer lainnya sadar bahwa pengangkatan PPPK paruh waktu yang mencapai ribuan ini akan berdampak pada fiskal APBD. Kami juga siap dengan konsekuensi lainnya,” jawabnya saat ditanya konsekuensi menjadi PPPK paruh waktu. 

Pria asal Kebunan itu bersama honrer lainnya berharap, perhatian Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo terus mengawal aspirasi tenaga honorer yang telah diusulkan PPPK paruh waktu.

“Harapan kami kepada pemkab, Bapak Bupati, perhatian terhadap guru tidak berhenti sampai di sini saja. teman teman yang tercover di PPPK paruh waktu terus diperhatikan sampai menjadi PPPK penuh waktu,” pungkasnya. (*)

Leave a Comment