Bangkalan Data Utama Jatim Kesehatan Madura

Sampaikan Keluh Kesah Masyarakat, PELITA Gelar Audensi Di Puskesmas Blega

BANGKALAN, beritadata.id – Pemuda Peduli Kesehatan (PELITA) Kecamatan Blega menggelar audiensi dengan pihak Puskesmas Blega pada Selasa (20/05/2024), untuk membahas keresahan masyarakat terkait pembelian obat di luar fasilitas kesehatan (faskes), meskipun pasien telah terdaftar sebagai peserta BPJS atau UHC.

Audiensi ini dilakukan sebagai bentuk tindak lanjut atas keluhan masyarakat, khususnya keluarga pasien rawat inap yang merasa dirugikan karena diminta membeli obat di apotek luar, padahal mereka merupakan peserta program jaminan kesehatan pemerintah.

“Kami mengadakan audiensi ini karena banyak masyarakat mengeluhkan pelayanan, terutama soal obat. Pasien dengan status BPJS atau UHC masih diminta beli obat di luar. Padahal pemerintah berupaya menghadirkan pengobatan gratis bagi rakyat,” ujar Rizqi Aliman, salah satu anggota PELITA.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Puskesmas (Kapus) Blega, drg. Siti Safitri Mulita, mengakui bahwa pemberian resep di luar ketentuan Fornas (formularium nasional) memang tidak sesuai dengan SOP maupun regulasi dari Kementerian Kesehatan. Namun, hal itu, menurutnya, dilakukan semata-mata karena alasan kemanusiaan.

“Kami akui bahwa tindakan tersebut melanggar SOP. Tapi itu adalah inisiatif dari petugas sebagai bentuk kepedulian untuk menolong pasien. Ke depan, kami akan berbenah, memperbaiki sistem, dan mengedukasi petugas agar bekerja sesuai aturan,” jelasnya.

Dalam audiensi tersebut, pihak Puskesmas dan PELITA berhasil merumuskan beberapa poin kesepakatan, di antaranya:

  1. Peningkatan kualitas pelayanan, terutama di bidang ketersediaan obat. Puskesmas bertanggung jawab memastikan stok obat cukup agar tidak terjadi kekosongan.
  2. Jika pasien membutuhkan obat di luar daftar Fornas, maka harus disertai surat persetujuan yang ditandatangani bersama antara keluarga pasien dan pihak puskesmas.
  3. Puskesmas berkomitmen menjalankan pelayanan sesuai dengan SOP dan regulasi yang berlaku.

Di akhir pertemuan, Kapus Blega yang akrab disapa Bu Kapus ini juga mengajak semua elemen masyarakat untuk bersama-sama berpartisipasi aktif dalam mengawal mutu pelayanan kesehatan di wilayahnya.

“Kami berharap semua lintas sektor — baik tokoh pemuda, ulama, maupun masyarakat umum — bisa ikut memberikan saran dan masukan. Hal ini penting agar kami bisa terus melakukan evaluasi dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan,” pungkasnya.

Leave a Comment