SUMENEP, beritadata.id – Sejumlah pemuda yang mengatasnamakan gerakan mahasiswa ekstra parlemen (Gempar) menggelar aksi unjuk rasa di kantor Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kabupaten Sumenep.
Aksi tersebut menyoal penerima bantuan program keluarga harapan (PKH) yang dinilai tidak tepat sasaran. Massa aksi yang terdiri dari enam orang itu, ramai-ramai menggeruduk kantor Dinas setempat. Selasa 21 Februari 2023 kemarin.
Korlap Aksi Mohammad Nor mengatakan, kinerja Dinsos P3A terkesan lamban dalam menangani carut-marut data penerima PKH. Padahal menurutnya, sejak tahun 2019 lalu, sejumlah temuan mengenai penyaluran PKH yang tidak tepat sasaran kerap kali terjadi.
“Padahal temuan ini kan sudah ada sejak tahun 2019 lalu, kenapa baru tahun 2023 dilakukan clearing data,” ujar M Nor.
Merespon adanya massa aksi yang berunjuk rasa ke kantornya kemarin, Kepala Dinsos P3A Sumenep Achmad Dzulkarnain tampak sangat tenang.
“Kita hormati dan kita dengar aspiranya, saya tidak anti kritik,” ucap Dzul saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Rabu 22 Februari 2023
“Selama kritik dan aspirasi itu sifatnya membangun dan bertujuan demi kemajuan, maka hal itu merupakan hal yang harus diapresiasi,” sambungnya.
Dzul menjelaskan, terkait program labelisasi penerima PKH, hal itu merupakan program di tahun 2023. Dimana saat ini pihaknya masih menghadapi penyesuaian perubahan anggaran sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan yang baru.
“Memang benar salah satu programnya adalah labelisasi. Tapi yang menentukan penerimanya itu adalah pemerintah pusat,” pungkas Dzul. (Zn)
Leave a Comment