SUMENEP, beritadata.id – Beberapa hari belakangan ini nama sepak bola Indonesia akhirnya mendunia. Berita tentang perkembangan sepak bola tanah air tak luput dari perhatian media-media Internasional.
Diantaranya, portal berita asal Singapura Channel NewsAsia, Straits Times Media Australia ABC News, media China The South China Morning Post, portal berita AS CNBC, bahkan sampai kantor berita AFP dan Reuters turut memberitakan sepak bola tanah air.
Ironisnya, dari semua media internasional tersebut tak satupun memberitakan tentang prestasi sepak bola Indonesia. Ketenaran sepak bola Indonesia di mata dunia justru diisi dengan berita tragedi kemanusiaan.
Seperti jumlah suporter dan anak-anak yang meninggal dalam peristiwa Kanjuruhan Malang. Disebutkan, tragedi ini merupakan hal paling mematikan dalam dunia sepakbola sejak puluhan tahun terakhir.
“32 children among the 125 dead in Indonesia soccer stampede, inquiry team to be formed” tulis Straitstimes.com
Tak hanya itu, adanya peristiwa tersebut juga membuat dunia federasi sepakbola internasional ikut berempati. Hal itu dapat dilihat di laman resmi UEFA yang telah mengumumkan bahwa mengheningkan cipta akan diadakan sebelum kick-off untuk mengenang para korban persitiwa tragis di Stadion Kanjuruhan Malang, Indonesia.
Moment of silence ini akan berlangsung di semua pertandingan UEFA pekan ini, baik di Liga Champions, Liga Europa, Liga Konferensi Europa dan play-off Piala Dunia. Sementara di sejumlah liga-liga terbaik dunia hal serupa juga telah dilakukan, seperti Liga Primer Inggris, Serie-A Italia, Laliga Spanyol, Bundesliga Jerman dan Eredivisie Liga Belanda. (Zn)
Leave a Comment