Data Utama Madura Sosial Sumenep

Beragam Keluhan Masyarakat Sumenep Akibat Listrik Padam Setiap Hari

Ilustrasi

SUMENEP, beritadata.id – Beragam keluhan masyarakat terkait adanya pemadaman listrik bergilir di Kabupaten Sumenep terus mencuat ke permukaan. Tak hanya menceritakan kesulitan akibat listrik padam di warung-warung kopi, di media sosial (Medsos) seperti Facebook dan WhatsApp acap kali ditemukan status/story warga yang mengeluh.

Seperti yang dialami Ali Wafa (31), warga Desa Parsanga Kecamatan Kota Sumenep. Menurut pria yang memiliki usaha Laundry itu, pihaknya merasa sangat dirugikan akibat padamnya listrik yang hampir setiap hari.

Dirinya mengaku, tak sedikit pelanggan yang kecewa dan komplain kepadanya akibat cucian tak kunjung kering. Lebih dari itu ada juga sebagian pelanggan Laundry-nya yang marah-marah karena cucian tak bisa diambil sesuai jadwal.

“Cuaca tidak menentu, untuk mengeringkan pakaian harus menggunakan mesin pengering, berhubungan setiap hari listrik padam, cucian numpuk tak kering-kering,” keluhnya, Kamis (03/3/22).

“Listrik padam berjam-jam, pelanggan komplain saya akui salah, sudah kena hujan masih kena marah, kepala jadi pusing badanpun ikutan sakit,” kelakar Ali Wafa di WhatsApp story’-nya.

Kekecewaan senada akibat padamnya listrik yang hampir setiap hari juga datang dari Achmad Shafraul, warga Desa Pinggir Papas Kecamatan Kalianget.

Pemuda berusia 24 tahun itu mengaku, pihaknya mengalami kesulitan mendapatkan air bersih. Sebab, pasokan air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) sering kali tersendat, bahkan tidak mengalir sama sekali ke Desanya.

“Pihak PDAM sudah memberi informasi ke kami kalau penyendatan aliran air karena dampak listrik padam, untuk mandi beberapa hari ini kami saling berbagi dengan tetangga,” ujar Shafraul bercerita.

Keluhan serupa juga disampaikan Imam Suhairi, dalam unggahan akun Facebooknya dirinya mengaku merasa kecewa akibat listrik padam. Ia menilai, pemadaman listrik bergilir tebang pilih. Dimana, pemadaman listrik di desa dan di perkotaan menurutnya tidak sama.

“Lebih banyak di pedesaan yang sering padam, kalau di desa itu padamnya lebih lama, berjam-jam,” tulis dia di akun Facebooknya.

Uniknya, Imam Suhairi bahkan hafal jadwal padamnya listrik selama sepekan belakangan ini. Dalam akun Facebooknya ia mencatat, sudah 4 (empat) malam terakhir listrik di tempat tinggalnya terjadi pemadaman.

“Malam ke-1 : pukul 20.30 – 20.45 lalu 20.45-22.00, Malam kedua 19.00-01.30, malam ketiga 16.00-21.02, malam ke empat 16.00-21.00 WIB belum nyala” tulisnya merinci.

Sementara itu manajer unit layanan pelanggan perusahaan listrik negara (ULP PLN) Sumenep Regin Herico Ludi Sunu mengungkapkan, gangguan pasokan listrik di Kabupaten Sumenep akibat adanya gangguan penghantar 150 kV Ujung – Bangkalan. Gangguan tersebut menyebabkan kehilangan beban sebesar 73,35 MW dan mengakibatkan padam di beberapa wilayah Pulau Madura.

Menurut dia, PLN telah berupaya mengatasi gangguan listrik. Namun pihaknya tidak dapat berbuat banyak, sebab pusat layanan PLN di Pulau Madura ada di PLN UP3 Kabupaten Pamekasan.

Kata dia, sebagai langkah percepatan penormalan pasokan listrik di Madura, PLN Unit Induk Transmisi (UIT) Jawa Timur dan Bali membentuk tim Emergency Recovery System sebanyak 40 personel dari UPT Surabaya, UPT Gresik, dan UPT Probolinggo untuk mempercepat eksekusi penormalan di SKTT 150 KV Ujung – Bangkalan.

Tak hanya itu, PLN juga melakukan koordinasi antar unit induk seJawa Bali, mendatangkan 87 unit genset dengan kapasitas 5600,6 kVA dari Jakarta Raya, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Bali. Mobilisasi genset telah dilakukan. Ada sekitar 80 operator genset yang dikerahkan untuk percepatan penormalan pasokan listrik. (Zn)

Leave a Comment