Data Utama Madura Peristiwa Sumenep

Lima Bulan Gaji Tak Dibayar, Puluhan Karyawan PT Sumekar Line Ancam Mogok Kerja

Karyawan PT Sumekar kompak tuntut gaji segera dibayar

SUMENEP, beritadata.id – Puluhan karyawan PT Sumekar Line Sumenep, Madura, Jawa Timur ramai-ramai lakukan aksi protes terhadap manejemen perusahaan tempatnya bekerja, Selasa (01/3/22).

Aksi protes itu dilakukan sebagai bentuk luapan kekecewaan terhadap kinerja manajemen perusahaan. Pasalnya, selama kurang lebih lima bulan gaji para karyawan ini tak kunjung dibayar.

Salah satu karyawan PT Sumekar Line Hariyanto mengatakan, aksi itu sebagai bentuk tuntutan terhadap Perusahaan agar segera mencairkan gaji dan memenuhi hak-hak karyawan yang sudah bekerja.

Pria 52 tahun itu menuturkan, selama ini pihaknya bersama karyawan yang lain sudah bersabar menunggu. Namun, meski telah melalui beberapa proses mulai audiensi hingga rencana mogok kerja masih tetap belum ada kejelasan dari pihak perusahaan.

“Kami menuntut hak-hak kami yang belum terbayarkan. Soalnya, karyawan yang bekerja di darat saja sudah lima bulan tidak menerima gaji, dan karyawan untuk kru kapal rata-rata sudah tiga bulan juga belum dibayar, rencananya kami akan mogok kerja,” tuturnya.

Menurut Hariyanto, jika dikalkulasi berdasarkan besaran Upah Minimum Kabupaten (UMK) rata-rata dari 60 karyawan yang belum menerima gaji per bulannya saja bisa mencapai Rp 200 juta. Bahkan jika ditotal dalam 4,5 bulan bisa mencapai miliaran rupiah.

“Tergantung jabatan sebenarnya. Tapi minimal UMK, kalau ditotal jumlahnya mungkin miliaran,” bebernya.

Pihaknya berharap, perusahaan bisa melek dan memperhatikan nasib para karyawan yang sudah bersabar bekerja selama beberapa bulan meski tidak digaji.

“Jangan menggantung hak-hak kami, kami kerja butuh uang, kami sudah cukup bersabar,” keluhnya.

Sementara itu Direktur Pelaksana PT Sumekar Line Imam Molyadi mengatakan, pihaknya memang belum membayar gaji seluruh gaji karyawan. Rinciannya, rerata dari karyawan yang bekerja di daratan selama 4,5 bulan dan untuk kru kapal tiga bulan.

“Iya belum digaji memang. Karena keuangan menipis dan belum sanggup menggaji mereka. Jadi, gajinya tertunda,” katanya.

Menurut Molyadi, menipisnya keuangan untuk membayar gaji karyawan itu lantaran beban operasional langsung maupun tidak langsung PT Sumekar lebih besar daripada pemasukan. Sebab, sejauh ini, perusahaan hanya mengandalkan pendapatan penghasilan dari Kapal DBS yang beroperasi.

“Pemasukan kami tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan, sekarang kapalnya sedang docking, soal gaji karyawan nanti kami akan berkordinasi dengan pemerintah daerah secara langsung untuk menyelesaikan persoalan ini,” pungkas Imam Molyadi. (Zn)

Leave a Comment