Business Data Utama Madura Sumenep

Budidaya Porang Semakin Diminati, Dispertahorbun Sumenep: Akan Terus Ditingkatkan

Tumbuh subur, petani mulai tertarik membudidayakan Porang

SUMENEP, beritadata.id – Budidaya tanaman Porang semakin diminati petani Kabupaten Sumenep. Dimana, pertanian komoditas Porang di Kota keris akhir-akhir ini terus meningkat.

Hal Ini dibuktikan dengan meningkatnya realisasi tanam di beberapa wilayah, seperti di Kecamatan Lenteng, Dungkek dan Kecamatan Arjasa.

Berdasarkan informasi, umbi porang mengandung karbohidrat, mengandung lemak, protein, mineral, vitamin dan serat pangan.

Dimana, karbohidrat merupakan komponen penting pada umbi porang yang terdiri atas pati, glukomannan, serat kasar dan gula reduksi. Sehingga, bila dijadikan tepung, porang dapat diolah menjadi olahan apa saja.

Selain itu, komoditas Porang mempunyai masa depan cerah. Baik dari sisi manfaat maupun kebutuhan pasar. Tentu saja hal tersebut menjadi daya tarik masyarakat untuk membudidayakan tanaman Porang di Sumenep

Kepala dinas tanaman pangan hortikultura dan perkebunan (Disperhortbun) Sumenep Arif Firmanto mengatakan, Porang mempunyai pangsa pasar sangat luas baik pangsa pasar luar negeri maupun dalam negeri.

Bahkan, saat ini komoditi porang tertuju pada pasar luar negeri. Selain harga yang tinggi kebutuhannya cukup besar.

“Bisaa di ekspor ke China,” katanya, Selasa (9/2/21).

Menurut Arif, tanaman Porang cukup mudah untuk dibudidayakan. Sebab, Porang merupakan jenis umbi-umbian yang mudah tumbuh dan tidak membutuhkan lahan khusus.

Bahkan, Porang dapat tumbuh subur dan lebih bagus di tanam di tanah tegalan dibawah rindangnya pohon lain.

“Disperhortbun sudah mempunyai program mengembangkan budidaya Porang sejak tahun lalu,” ujarnya.

Dilansir dari Kompasiana.com, saat ini harga umbi porang basah berkisar 10.000/Kg. Sedangkan harga umbi porang yang sudah diolah serta siap di ekspor berkisar 55.000/Kg.

Untuk pasar ekspor sendiri yakni Negara- negara Asia Timur terutama Jepang. Negeri matahari terbit itu membutuhkan sekitar 3000 ton tepung Porang /tahun.

Namun, sayangnya saat ini Indonesia baru mampu memenuhi 600 ton per tahun tepung porang.

Mengingat kebutuhan ekspor cukup besar, dan harga Porang yang cukup kompetitif, di Kabupaten Sumenep pihaknya berambisi untuk terus meningkatkan produksi Porang.

“Potensi tanaman Porang di Sumenep masih perlu dikembangkan secara lebih luas,” pungkas Arif (Zn)

Leave a Comment