Data Utama Madura Pemerintahan Sosial Sumenep

Angka Kemsiskinan di Sumenep Meningkat, Bapeda Klaim Saat Survei Bansos Belum Terealisasi

Kepala Bapeda Sumenep, Yayak Nurwahyudi

SUMENEP, Lingkarjatik.com – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapeda) Kabupaten Sumenep mengklaim meningkatnya angka kemiskinan di Kabuaten Sumenep tahun 2018 jika dibandingkan tahun 2017 disebabkan bantuan sosial (bansos) belum terealisasi saat survei dilakukan. Sehingga jumlah makan masyarakat dalam sehari juga menurun.

“Surviei kita dibulan maret itu bantuan seperti rastra (raskin) itu belum bisa direalisasikan. Masyarakat yang pada umumnya makan tiga kali sehari, jumlah makannya menjadi dua kali sehari,” kata Kepala Bapeda Sumenep, Yayak Nurwahyudi, Senin (25/03/2019).

Yayak mengklaim, saat ini income perkapita (pendapatan rata-rara) masyarakat di Kabupaten Sumenep meningkat. “Pendapatan perkapita msyarakat sebenarnya naik pada tahun 2018, tapi karena ada indikator lain yang tidak mengikuti (berbanding lurus), jadi angka kemiskinan itu muncul,” tambahnya.

Sementara untuk zona masyarakat miskin sendiri, menurut mantan Kepala Diskominfo itu tersebar rata disemua kecamatan. Namun tidak tersebar rata disemua desa. Yang pasti kata dia disetiap desa ada masyarakat yang dikategorikan sebagai masyarakat miskin.

“Jadi merata (kemiskinan), disetiap kecamatan itu ada. Tapi tidak tersebar disemua desa. Tapi ini kan objeknya masyarakat ya, disetiap desa pasti ada,” tukasnya.

Untuk diketahui, berdasarkan temuan pansus LKPJ Bupati Sumenep akhir tahun 2018, angka kemiskinan di Kabupaten Sumenep meningkat jika dibandingkan tahun 2017. Menurur Pansus, hal itu disebabkan karena rencana pengentasan kemiskinan yang belum strategis, tapi lebih mengandalkan program pusat seperti KIS ataupun PKH. (Lam/Lim)

Leave a Comment