SUMENEP, beritadata.id – Musim tanam padi periode Januari-September tahun 2021 telah dimulai. Para petani di Kabupaten Sumenep mulai menggarap sawahnya. Ada yang sudah selesai menanam, ada pula yang masih baru membajak lahannya.
Kondisi ini bisa dilihat di berbagai pelosok pedesaan. Bahkan, saat berkendara di atas sepeda motor menuju Kota Sumenep, pemandangan lahan pertanian di Jalan Raya Gapura Desa Karangbudi Kecamatan setempat, area persawahan disana sudah mulai menghijau.
Meski rata-rata kondisi lahan pertanian di kota keris sebagian besar merupakan lahan tadah hujan. Target produksi padi di Sumenep tiap tahun meningkat.
Dimana, luas baku lahan keseluruhan 25.685 hektare. Realisasi luas tanamnya di periode Januari-September 2020 lalu terbilang cukup luas, yaitu 42.364 hektare.
Kepala bidang tanaman pangan hortikultura (TPH) Dinas pertanian tanaman pangan hortikultura dan perkebunan (Disperhortbun) Sumenep Supriyadi mengatakan.
Di periode tahun kemarin, produksi padi yang dihasilkan per-hektarenya sebesar 5,8 ton. Total, Januari-September tahun lalu realisasi produksi padi di Sumenep mencapai 212.056,32 ton.
“Alhamdulillah, tahun kemarin produksinya melebihi target,” ucap dia, Selasa (26/1/21).
Periode Januari-September tahun ini, sambung Supriyadi, luas baku lahan tetap tidak mengalami perubahan. Yakni 25.685 hektare. Sedangkan target tanamnya seluas 32.556 hektar.
“Jadi realisasinya tanamnya belum dihitung, kan baru mulai musim tanam pertama, untuk meningkatkan produktivitas, dalam setahun itu petani bisa 2 kali menanam padi,” ujarnya.
Kata dia, jika dalam kurun waktu satu tahun petani menanam padi sebanyak dua kali sesuai target yang ditetapkan maka, luas tanamnya akan mencapai 65.112 hektare. Artinya target produksi padi tahun ini meningkat tajam dibandingkan tahun 2020.
“Kami optimis bisa capai target, karena bantuan untuk menyokong petani sudah cukup, misalnya bantuan benih maupun pupuk bersubsidi sudah tersedia,” pungkasnya. (Zn)
Leave a Comment