SURABAYA, Lingkarjatim.com – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan pelaksanaan Ujian Sekolah Berbasis Nasional (USBN) dengan android untuk SMA/SMK, akan dihilangkan pada pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Jatim. Khofifah menilai USBN menggunakan android tidak maksimal.
“Jadi, ujian nasional nanti tetap 100 persen menggunakan komputer. Karena ujian dengan smartphone pandangannya kurang luas, kurang jelas,” kata Khofifah, di Surabaya, Rabu (6/3/2019).
Khofifah menegaskan, penggunaan smartphone membuat siswa tidak leluasa saat mengerjakan soal-soal ujian. Utamanya ujian matematika atau yang berkaitan dengan angka.
“Karena kalau untuk angka-angka itu, tingkat presisinya harus tinggi. Kemudian ada grafik-grafik, ada prisma, kubus, dan seterusnya, lebih bagus pakai laptop atau komputer,” kata Khofifah.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Saiful Rachman mengatakan ada sekitar 175 ribu siswa SMA/SMK/MA di Jatim yang mengikuti USBN tahun 2019. Dari jumlah itu, baru sekitar 20 persen peserta yang menggunakan android/smartphone.
“Kalau siswa/i tidak punya android, pihak sekolah sudah menyiapkan komputer. Ini kan baru uji coba,” katanya.
Penggunaan android ini, kata Saiful, akan mempersingkat sesi pelaksanaan USBN di masing-masing sekolah yang menyelenggarakan. Kalau sebelumnya bisa sampai 3 sesi, dengan android cukup 1 sesi.
“Penggunaan android ini hanya uji coba untuk USBN aja. Jadi nanti pada UNBK tetap menggunakan komputer, bukan android,” kata Saiful. (Mal/Lim)
Leave a Comment