SURABAYA, Lingkarjatim.com – Pasangan capres/cawapres Joko Widodo-Ma’ruf Amin masih unggul dari pesaingnya Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Elektabilitas keduanya pun terpaut di atas 15 persen.
Hasil survei Polmark menunjukkan Jokowi-Ma’ruf Amin mendapat 40,4 persen (pemilih mantap 31,5 persen), sedangkan Prabowo-Sandi 25,8 persen (pemilih mantap 20,5 persen).
“Yang menarik, pemilih yang belum menentukan pilihan (undecided voter) jumlahnya cukup besar yakni 33,8 persen. Sehingga pertarungan Pilpres 2019 masih sangat ketat karena masing-masing pasangan punya peluang untuk menang,” kata CEO PolMark Indonesia, Eep Saifulloh Fatah, saat memaparkan hasil survei PolMark Indonesia pada Forum Pikiran, Akal dan Nalar di Hotel Mercure Surabaya, Selasa (5/3/2019).
Kata Eep, ini merupakan data agregat elektabilitas capres cawapres di 73 dapil mewakili masing dapil di seluruh provinsi di Indonesia. Wawancara responden dilakukan rentang waktu Oktober 2018-Februari 2019.
Melihat data tersebut, kata Eep, masih belum bisa terlihat indikasi siapa yang bakal mendapat amanah untuk memimpin Indonesia lima tahun kedepan. Mengingat kedua kandidat masing-masing sama kuat.
“Apakah Jokowi atau Prabowo yang menang?, tidak dua-duanya. Semua masih berpeluang. Kelihatannya kalau melihat data ini, siapapun yang menang nantinya, menangnya hanya tipis,” kata Eep.
Hasil survei 73 dapil ini, kata Eep, membantah beberapa hasil lembaga survei nasional yang mengumumkan bahwa Jokowi-Ma’ruf unggul di atas 20 persen dibandingkan Prabowo-Sandi. Survei dapil memperlihatkan sangat ketatnya pilpres.
“Kedua pasangan calon bergerak naik, tapi terbatas. Sebagai penantang, Prabowo-Sandi juga tidak bergerak tajam, pergerakannya lambat,” kata Eep. (Mal/Lim)
Leave a Comment