SURABAYA, Lingkarjatim.com – Sejumlah ruas jalan provinsi mulai dari arah Kabupaten Ponorogo hingga Pacitan mengalami keretakan, pasca dilanda banjir. Saat ini, Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Pemprov Jatim mulai menginventarisasi kerusakan jalan tersebut.
“Kami akan segera melakukan tindakan atas keretakan di sejumlah badan jalan provinsi di Pacitan. Saat ini kami masih menginventarisasi kerusakan jalan itu,” kata Kepala Dinas PU Bina Marga Jatim, Gatot Sulistyo Hadi, dikonfirmasi, Selasa (12/3/2019).
Namun, Gatot belum bisa merinci berapa jumlah jalan provinsi yang rusak parah pasca banjir di 17 Kabupaten di Jatim. Gatot menyebut ada sejumlah jalan provinsi yang mengalami retak, hingga ambrol akibat tergerus aliran Sungai Grindulu di Kabupaten Pacitan.
Di antaranya, lanjut Gatot, keretakan jalan provinsi yang cukup dalam salah satunya terjadi di kawasan Desa Tegalombo, Kabupaten Pacitan. Kemudian bahu jalan yang ambrol terjadi di Jalan Ponorogo menuju Pacitan tepatnya di Desa Bolosingo, Kecamatan Pacitan.
Selanjutnya ada dua ruas jalan di kawasan Desa Ngreco, Kecamatan Tegalombo, Kabupaten Pacitan. Keretakan jalan provinsi juga terjadi di Kecamatan Arjosari di kawasan Pacitan.
Untuk sementara, kata Gatot, jalan provinsi yang retak sudah ditutupi dengan terpal. Selain untuk menghalau air hujan agar tidak masuk ke celah retakan, juga agar tidak dilintasi dan demi keselamatan pengguna.
“Kerusakan jalan provinsi di kawasan Pacitan menjadi atensi utama, karena paling parah,” kata Gatot.
Hujan lebat mengguyur sebagian besar daerah di Jawa Timur sejak Selasa malam hingga Kamis, 5-7 Maret 2019. Akibatnya, sebanyak 17 dari 38 Kabupaten/Kota di Jatim banjir.
Dari jumlah itu, sebanyak tujuh kabupaten telah menetapkan status darurat bencana. Yaitu Kabupaten Madiun, Magetan, Pacitan, Trenggalek, Ngawi, Ponorogo, dan Bojonegoro. Saat ini, genangan air di daerah terus berangsur surut. (Mal/Lim)
Leave a Comment