SIDOARJO, Lingkarjatim.com – Pemantau Pemilu Independen PMII (PPIP) Sidoarjo mendapatkan temuan dugaan terkait indikasi money politik atau politik uang oleh beberapa calon legislatif, dengan bagi-bagi uang dan sembako yang dikemas konsolidasi.
Hal itu disampaikan Haidar Wahyu Koordinator Pemantau Pemilu Independen PMII (PPIP) Sidoarjo. Sejak diresmikannya beberapa pekan yang lalu, ia bersama 350 anggota yang disebar di seluruh desa se-Kabupaten Sidoarjo intens melakukan pengawasan. Salah satunya, tentang pelanggaran pemilu.
“Kami konsultasi bersama Bawaslu terkait temuan dilapangan yang berkaitan dengan integritas penyelenggara pemilu maupun indikasi money politik,” ujar Wahyu saat di Kantor Bawaslu Sidoarjo, Kamis (11/4/2019).
Dijelaskan Wahyu, masih banyaknya penyelenggara pemilu terutama ditingkatan bawah terlihat mesra dengan salah satu calon legislatif. Baginya, hal tersebut akan membawa dampak ketidaknetralan penyelenggara pemilu 2019.
Salain itu kata Wahyu, dengan dugaan indikasi money politik, kalangan pemantau independen menemukan indikasi adanya money politik dibeberapa kecamatan yang ada di Sidoarjo seperti, Sukodono, candi dan Tanggulangin.
“Dalam hal ini, kami sangat mendorong baik penyelenggara maupun pengawas Pemilu agar tegas dalam melakukan penindakan terhadap temuan indikasi tersebut,” tegasnya.
Menenanggapi temuan Pemantau Pemilu Independen PMII (PPIP) tentang temuan indikasi money politik yang dilakukan oleh beberapa caleg, Ketua Bawaslu Sidoarjo Haidar Munjid mengatakan, pihaknya akan meminta kepada teman-teman pemantau untuk melengkapi dokumen laporannya.
“Karena jika tidak disertai dokumen untuk persyaratan formil dan materiil, maka tidak akan bisa di proses,” kata Haidar Munjid Ketua Bawaslu Sidoarjo. (Mam/Atep/Lim)
Leave a Comment