SIDOARJO, Lingkarjatim.com – Saat musim hujan tiba, penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) mulai mengancam Sidoarjo. Bahkan kasus penyakit ini relatif tinggi. Sepanjang bulan Januari, Dinas Kesehatan Sidoarjo mendata setidaknya ada 58 kasus DBD ditemukan.
“Sebenarnya laporan kasus DBD itu banyak, tapi setelah diidentifikasi ada sekitar 58 kasus sejak Januari 2019,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo, dr. M.Atho’illah, Kamis (7/2/2019).
Lebih lanjut ia menerangkan, jumlah kasus DBD berhasil teridentifikasi berdasarkan Penyelidikan Epidemiologi (PE) yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran terhadap suatu masalah kesehatan atau penyakit secara detail.
“Penderitanya hampir menyeluruh. Mulai dari usia anak-anak, remaja hingga dewasa,” terangnya.
Menurutnya, jumlah kasus DBD yang ada, penderita usia balita yakni 1-5 tahun berjumlah 6 kasus, usia 6 hingga 14 tahun berjumlah 26 kasus dan usia 15 sampai 50 tahun berjumlah 26 kasus. Ini lebih banyak dibandingkan jumlah kasus DBD pada Januari 2018 lalu.
Dia menyatakan, selain curah hujan yang tinggi, ada beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya nyamuk malaria hingga menyebabkan kasus DBD meningkat. Seperti, air penampungan yang kotor, genangan yang dasarnya bukan dari tanah, bak mandi, kolam ikan, tong bekas, dan kaleng yang tak tertutup.
“Ditempat-tempat itulah nyamuk Aedes Aegepty berkembang,” tukasnya.
Sementara, Direktur RSUD Sidoarjo dr. Atok Irawan menambahkan, hingga saat ini jumlah penderita DBD yang masih dirawat inap berjumlah 29 orang, dengan rincian 25 orang masuk dalam daftar dewasa, dan sisanya penderita kalangan anak-anak.
“Itu jumlah hari ini, karena sebagian besar sudah ada yang pulang,” ujar dr. Atok Irawan singkat. (Mam/Atep/Lim)
Leave a Comment