Malaysia – Fakultas Keislaman Universitas Trunojoyo Madura (UTM) menggelar program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional di Sanggar Bimbingan At-Tanzil, Serdang, dan Kampung Lindungan, Malaysia. Dalam program ini, para mahasiswa menjadi relawan sekaligus mentor bagi anak-anak imigran yang berusia 4-12 tahun.
Sanggar Bimbingan At-Tanzil merupakan tempat belajar alternatif yang didirikan untuk anak-anak Pekerja Migran Indonesia (PMI). Sanggar ini membantu mereka mendapatkan pendidikan layak, mengingat sulitnya akses pendidikan formal di Malaysia akibat persyaratan dokumen yang ketat.
Para mahasiswa Fakultas Keislaman tidak hanya memberikan bimbingan akademik, tetapi juga pembelajaran agama, termasuk mengaji dengan metode At-Tanzil yang dikembangkan oleh IKABA dan IMABA. Namun, mahasiswa menemukan bahwa pembelajaran nilai-nilai Islam, khususnya fiqih dasar, masih kurang diperhatikan di sanggar tersebut.
“Banyak anak-anak yang belum memahami tata cara thaharah yang benar, seperti berwudhu, mengenali hal-hal yang membatalkan wudhu, hingga konsep najis dan hadats. Padahal, pemahaman fiqih dasar sangat penting sebagai pedoman kehidupan sehari-hari, terutama di era yang semakin kompleks ini,” ujar salah satu mahasiswa.
Sebagai bentuk keprihatinan, para mahasiswa menginisiasi program pembelajaran fiqih dasar yang menarik dan interaktif. Program ini dirancang untuk menumbuhkan minat anak-anak dalam belajar agama serta membantu mereka memahami dan menerapkan ajaran fiqih dalam kehidupan sehari-hari.
“Fiqih dasar adalah bagian dari maqashid syariah yang harus dijaga. Dengan memberikan edukasi agama yang menyenangkan, kami berharap dapat menumbuhkan kesadaran hukum agama serta membentuk kepribadian yang berakhlak mulia pada anak-anak,” tambah mahasiswa lainnya.
Melalui pendekatan yang ramah dan kreatif, mahasiswa UTM menciptakan suasana belajar yang positif, di mana anak-anak tidak hanya memahami teori, tetapi juga mempraktikkan ajaran agama. Langkah ini merupakan wujud nyata kepedulian terhadap generasi penerus yang diharapkan dapat menjadi individu berakhlak mulia dan mampu menghadapi tantangan zaman.
Program KKN Internasional ini diharapkan menjadi inspirasi untuk terus mendukung pendidikan anak-anak PMI di luar negeri, terutama dalam aspek keagamaan, agar mereka tidak hanya berprestasi secara akademik tetapi juga memiliki dasar spiritual yang kuat.
Leave a Comment