SURABAYA, Lingkarjatim.com – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa minta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim mendata detail terkait resiko kemiskinan akibat bencana alam di wilayahnya. Sebab, kata Khofifah, bencana alam menimbulkan resiko kemiskinan rata-rata mencapai 80 persen.
“Saya minta BPBD Jatim mendata detail resiko kemiskinan akibat bencana alam di daerah. Karena berdasarkan data indeks risiko bencana yang ada di dalam buku induknya BNPB, menyebabkan kemiskinan mencapai 80 persen,” kata Khofifah, usai melihat kesiapan peralatan maupun tim tanggap bencana di Kantor BPBD Jatim, Selasa (5/3/2019).
Khofifah tak bisa membayangkan untuk membangkitkan semangat masyarakat yang terkena musibah. Sebab, kata Khofifah, membutuhkan waktu, tenaga dan biaya tidak sedikit, untuk membangun kembali semangat warga terdampak bencana.
“Kebayang nggak, proses untuk kemudian membangun semangat mereka untuk kembali beraktifitas. Membangun semangat mereka untuk bisa kembali kalau rumahnya ambruk kemudian mereka harus membangun kembali,” ujarnya.
Karena itu, Khofifah meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim melakukan antisipasi secara dini terhadap bencana alam di beberapa daerah. Antisipasi dilakukan secara bersama-sama dan konprehensif.
“Jangan cuma sesaat, tapi antisipasi harus konprehensif dan dilaksanakan bersama-sama. Kepala BPBD Jatim, agar melakukan deteksi lebih detail,” ujarnya.
Di sisi lain, Khofifah mengapresiasi relawan yang turun untuk mendeteksi lebih dini resiko bencana di daerah. Saat ini, jumlah relawan BPBD sebanyak 165 orang. “Luar biasa, dan bagaimana kebersamaan, pendekatan yang lebih komprehensif, kita bisa lakukan,” kata Khofifah. (Mal/Lim)
Leave a Comment