SURABAYA, Lingkarjatim.com – Bencana banjir yang melanda 15 Kabupaten di Jawa Timur, tidak mempengaruhi pasokan beras di Jatim. Bahkan, stok beras di Jatim mengalami surplus 2 juta ton dalam periode Januari sampai April 2019.
“Alhamdulillah ketersediaan beras di Jatim aman, bahkan surplus hingga bulan April mendatang,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim, Hadi Sulistyo, dikonfirmasi, Sabtu (9/3/2019).
Hadi menjelaskan, potensi produksi panen padi di Jatim pada round I Januari sampai April 2019 mencapai 4.833.199 ton. Sehingga, potensi ketersediaan beras periode Januari-April 2019 bisa diprakirakan mencapai 3.215.545 ton
“Rincian perbulannya yakni Januari 217.721 ton, Februari 691.520 ton, Maret 1.551.143 ton, dan April sebesar 796.161 ton,” ujar Hadi.
Kata Hadi, rancangan konsumsi beras di Jatim untuk bulan Januari sampai April 2019 sebesar 1.188.971 ton (perbulan 297.249 ton), sehingga bisa dipastikan surplus 2.026.574 ton beras. “Di Jatim yang minus itu setiap tahunnya hanya kedelai dan bawang putih. Kalau beras aman,” ujarnya.
Hadi mengatakan, banjir yang melanda beberapa wilayah di Jatim hanya berdampak pada lahan pertanian padi kurang dari satu persen, dari total keseluruhan lahan pertanian padi di Jatim 2019 seluas 1,1 juta hektar. “Dampaknya terhadap padi ada, tapi tidak sampai 1 persen,” ujarnya.
Sebanyak 39 desa, delapan kecamatan di kabupaten Madiun terendam banjir sehingga menyebabkan 4.317 KK atau 17.268 jiwa terdampak banjir, dua unit rumah rusak berat, 253 hektare sawah tergenang, tiga titik tanggul rusak, dua unit jembatan rusak, satu unit gorong-gorong rusak dan ribuan ternak terdampak.
Sedangkan di Ngawi, banjir terjadi akibat meluapnya Sungai Bengawan Madiun yang merendam rumah warga sebanyak 4.490 KK di 18 desa di enam kecamatan. (Mal/Lim)
Leave a Comment