Data Utama Metropolitan Olahraga

Orang Tua Atlet Kecewa Aturan PRSI Sidoarjo, Ini Sebabnya

Winarno bersama anak dan istrinya

SIDOARJO, Lingkarjatim.com – Winarno warga Desa Kemantren, Kecamatan Tulangan, merasa kecewa dengan adanya regulasi cabang olahraga di KONI Sidoarjo. Hal itu lantaran anaknya Latiful Mayassar (14) yang merupakan atlet renang Sidoarjo, tidak diakomodir oleh KONI Sidoarjo untuk mengikuti Kejurda Renang di Surabaya, dengan alasan Latiful ini selain atlet renang juga menggeluti cabang olahraga selam.

“Adanya aturan yang sangat sulit diterima yang ditetapkan Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Kabupaten Sidoarjo dalam mencari bibit-bibit atlet muda renang berprestasi,” kata Winarno, Kamis (28/3/2019).

Dijelaskan Winarno, anaknya Latiful yang tergabung dalam Delta Swimming Club (DSC), beberapa waktu lalu saat mengikuti kejuaraan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) cabor renang berhasil menjadi juara umum dan berhak mewakili tingkat provinsi.

“Di Kejuaraan O2SN cabor renang ini peserta maksimum mengikuti 3 gaya dari 6 gaya yang dipertandingkan,” terangnya.

Menurutnya, dari tiga gaya yang diikuti Latiful itu diantaranya renang gaya punggung 50 M, gaya bebas 50 M dan gaya Kupu-kupu 50 dirinya berhasil menjadi juara I.

“Prestasinya di olahraga renang, anak saya ini sudah sangat bagus sehingga dirinya menjadi juara umum pada kejuaraan O2SN tersebut,” imbuhnya.

Gagalnya Latiful mengikuti Kejuaraan daerah renang di Surabaya ini karena saat ini juga menggeluti cabang olahraga selam, dan aturan pelarangan ini hanya ditetapkan oleh PRSI Sidoarjo. Padahal aturan tersebut tidak berlaku untuk kabupaten/kota lain.

“Tentunya aturan ini sangat merugikan para atlet muda berprestasi seperti anak saya,” cetusnya.

Usia anak-anak tidak sepatutnya diperlakukan seperti ini dalam upayanya mencari bakat dan jati diri untuk berkreasi dan berprestasi.

“Masa anak-anak harusnya diberikan keleluasaan dalam mengeksploitasi apa yang ada pada dirinya untuk meraih prestasi,” tuturnya.

Untuk itu, dengan adanya masalah ini pihaknya sudah mempertanyakan ke pihak KONI Sidoarjo melalui surat dengan tembusan ke Pengprov dan KONI Jawa Timur.

“Pihak KONI Sidoarjo berjanji akan melakukan mediasi tentang nasib prestasi olahraga anak saya ini,” tukasnya.

Winarno berharap untuk kedepannya, aturan-aturan yang menghambat perkembangan atlet muda untuk berprestasi agar dikaji ulang.

“Biarkan dulu anak-anak kita memilih apa yang akan ditekuninya untuk bakat dan prestasinya agar bisa menjadi atlit yang profesional,” harapnya.

Sementara itu Ketua KONI Sidoarjo Frengky Efendi mengatakan, pihaknya sudah mengagendakan untuk melakukan pertemuan antara Cabang olahraga (cabor), pelatih club dan pihak orang tua untuk membahas permasalahan ini.

“Namun minggu ini mediasi tersebut masih belum bisa digelar karena ada pertandingan,” katanya singkat. (Mam/Atep/Lim)

Leave a Comment